it's not destination but it's journey
Mbamboeng Ria bareng Ongisign's Crew |
10-11 Juli 2010
Perjalanan hati bareng nawak-nawak melukis di Ongisign. Perjalanan kali ini terdiri dari enam orang Bekti, Anis, Mia, Aku, Mala, dan Anton. Kebetulan Mala dan Anton domisilinya di Jogja. Kami sudah pernah melakukan beberapa traveling, namun perjalanan kali ini sangat berbeda. Tidak main-main (atau malah sangat main-main :p) pada traveling ini kami membawa banner segala :))
Filosofi Banner
Warna Dasar Biru
Warna yang kami pilih sebagai dasar banner warna biru, ini sesuai dengan warna Bumi Arema. Tapi setelah dicetak jadinya malah keunguan gitu :)
Logo Ongisign di kanan-kiri dan Tulisan Ongisign
Menunjukkan identitas kami sebagai Ongisign's Crew
Sak Jiwo (Satu Jiwa)
Mengandung harapan kami, senantiasa satu tujuan, satu jiwa, persahabatan yang langgeng sampai menutup mata, aaamin
Teks "Mbamboeng Ria!! Mboandingno Setudi Ngubengi Ndunyo Indonesia"
Yang artinya............hehehe
Jadi ini merupakan rangkaian perjalanan kami mengelilingi Indonesia. Perjalanan berharga mempelajari setiap sudut yang kita kunjungi.
Traveling kali ini pun selain untuk refresing, istirahat sejenak dari rutinitas, kami juga ingin mempelajari teknik pembuatan sepatu lukis di tempat lain juga mencari supplier bahan-bahan dengan kualitas bagus dan harga lebih murah. Berbekal alamat yang kita peroleh dari internet, kami mulai mencari informasi kepada kenalan kami yang berada di jogja. Ternyata tempatnya lumayan jauh dari tempat kita menginap, jadi untuk traveling kali ini kami putuskan untuk mencari bahan saja. Setelah berkeliling kami tidak menemukan harga yang lebih murah dari pemasok tetap kami selama ini.
Selama di Jogja kami menginap di kosan Anton. Waktu itu musim liburan, jadi teman-teman kos Anton banyak yang mudik. Kami menginap di kamar Anton, sementara dia mengungsi di kamar temannya.
Hari pertama di Jogja kami berjalan-jalan di sekitar kawasan malioboro, wisata belanja di Pasar Bringharjo dan mengunjungi Museum Vredeburg. Hari itu Anton sebagai tour guide kami, ada pekerjaan. Jadi dengan naik mobil kantor kami di drop di Malioboro (inget banget serasa sales i*dosat :D). Sorenya kembali disamperin Anton.
Sore itu kami makan di angkringan, beralaskan tikar yang digelar di trotoar. Ketika sedang makan tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, akhirnya kami melipir di bawah atap teras tempat si Penjual. Suasana semakin menyenangkan karena banyak motor yang lalu lalang naik lewat ke trotoar (serasa backpackers, hihi).
Pada perjalanan dari Malang ke Jogja, Aku dan Bekti tidur pulas sepanjang jalan, sedang Mia dan Anis gak bisa tidur, tegang sama cara nyetir si Bapak sopir travel. Akhirnya menjelang senja mereka berdua udah capek banget. Jadi kami memutuskan kembali ke kosan Anton dahulu untuk beristirahat dan melanjutkan jalan-jalan lagi malam harinya. Ternyata oh ternyata, para cewek pun bablas tertidur, jadi Anton nungguin kok gak ada yang keluar, pokoknya gak nglilir :))
Besoknya pagi-pagi yang lain masih leyeh-leyeh, aku dan mia jalan-jalan pagi nyari sarapan Gudeg. Kemudian hari itu kami menuju Candi Prambanan dan mampir ke rumah mbak Dian, mbaknya Mala. Dulu aku pernah numpang nginep juga di rumah Mbak Dian, tapi bukan yang di rumah ini. Dulu aku suka banget sama rumah mbak dian, suaminya yang seorang desain grafis, mendandani rumahnya dg sangat cantik. Dindingnya dihiasi foto mereka yang sangat eksotis (hehe) pokoknya banyak sentuhan seni di sana sini. Ada satu kamar yang isinya kepingan DVD Film, si empunya rumah doyan banget nonton. Di rumahnya yang sekarang pun aku masih suka, bagian depan dan belakang ada taman, di dalam rumah ada ruangan khusus mirip perpustakaan. I dream it. Hari itu kami juga sempet makan siang di Warung Prasmanan Mangut lele, lupa namanya..menunya beraneka macam, nasinya pun ada beras putih ada beras merah, enyaaakk....
ini nih jalan menuju kosan Anton, deket Calista n Happy Puppy |
Sore itu kami makan di angkringan, beralaskan tikar yang digelar di trotoar. Ketika sedang makan tiba-tiba hujan turun dengan derasnya, akhirnya kami melipir di bawah atap teras tempat si Penjual. Suasana semakin menyenangkan karena banyak motor yang lalu lalang naik lewat ke trotoar (serasa backpackers, hihi).
Pada perjalanan dari Malang ke Jogja, Aku dan Bekti tidur pulas sepanjang jalan, sedang Mia dan Anis gak bisa tidur, tegang sama cara nyetir si Bapak sopir travel. Akhirnya menjelang senja mereka berdua udah capek banget. Jadi kami memutuskan kembali ke kosan Anton dahulu untuk beristirahat dan melanjutkan jalan-jalan lagi malam harinya. Ternyata oh ternyata, para cewek pun bablas tertidur, jadi Anton nungguin kok gak ada yang keluar, pokoknya gak nglilir :))
Besoknya pagi-pagi yang lain masih leyeh-leyeh, aku dan mia jalan-jalan pagi nyari sarapan Gudeg. Kemudian hari itu kami menuju Candi Prambanan dan mampir ke rumah mbak Dian, mbaknya Mala. Dulu aku pernah numpang nginep juga di rumah Mbak Dian, tapi bukan yang di rumah ini. Dulu aku suka banget sama rumah mbak dian, suaminya yang seorang desain grafis, mendandani rumahnya dg sangat cantik. Dindingnya dihiasi foto mereka yang sangat eksotis (hehe) pokoknya banyak sentuhan seni di sana sini. Ada satu kamar yang isinya kepingan DVD Film, si empunya rumah doyan banget nonton. Di rumahnya yang sekarang pun aku masih suka, bagian depan dan belakang ada taman, di dalam rumah ada ruangan khusus mirip perpustakaan. I dream it. Hari itu kami juga sempet makan siang di Warung Prasmanan Mangut lele, lupa namanya..menunya beraneka macam, nasinya pun ada beras putih ada beras merah, enyaaakk....
Prambanan |
duh, ndablegnya :p |
Perjuangan Mala berburu foto :D |
ala Jeng Kelin :)) |
Menikmati permainan Gamelan |
Mafia-mafia Ngalam |
Ceria!!! |