Orang-orang biasa menyebutnya
honeymoon, hari-hari ketika pasangan dimabuk asmara, hati tengah berbunga-bunga, tak ada yang lebih sesuai untuk menggambarkannya selain manisnya madu.
Dimulai April tahun kemarin, setelah acara resepsi pernikahan, kami juga mempunyai rangkaian acara yang orang-orang sebut honeymoon, namun kami mempunyai definisi sendiri tentang honeymoon, ya kami menamainya sepanjang perjalanan kami dahulu,sekarang, atau pun nanti honeymoon, berharap apa pun yang telah, yang sedang, atau yang kelak kami hadapi akan selalu membuat hidup kami semakin manis.
Kami memutuskan untuk menonton pada kencan malam itu dan The Hunger Games lah yang secara tidak sengaja terpilih untuk menorehkan kenangan manis dalam perjalanan kami. Ironi memang, film menegangkan yang terpilih bukannya film yang bertabur kisah romantis yang menemani honeymoon kami.
Sejak saat itulah aku jatuh hati pada Hunger Games. Ketika pulang ke rumah, kami berdua asyik membahas adegan-adegan dalam Hunger Games, walaupun menurut suami ada beberapa adegan yang aku salah sangka :D. Sampai-sampai terbakarnya kulit punggung dan leher suami akibat berjemur di pantai ketika liburan pun kami hubungkan dengan hunger games. Sekarang baru terpikir mungkin sebutan Mockingjay, Sang Lelaki Terbakar cocok untuk suami :))
Hari berganti bulan, kanvas perjalanan tak lagi bidang putih, bukan hanya selalu warna-warna cerah nan indah namun terkadang warna hitam pun tergores di sana, pahit manisnya perjalanan tetap kami namai honeymoon.
Yeay...Mei pun semakin berwarna dan semakin manis dengan datangnya Buku Trilogi "The Hunger Games" kado dari Sang Pujaan Hati ;)
|
lovely books from my love |
Suami membaca buku pertama dari The Hunger Games Trilogy, Hunger games. Ternyata gambaran fisik tokoh di dalam buku ada beberapa yang berbeda dengan di film. Sedang aku diburu rasa penasaran, langsung mebaca buku ke dua yaitu Catching Fire. Namun karena malas dan tergoda oleh berbagai kesibukan baru, lama buku ke dua teronggok tak berdaya di atas cpu kantor. Dan baru kembali bernyawa beberapa bulan ini.
Jreng...jreng...
Saya Prajurit Everdeen Perwakilan Kepanjen hari ini resmi menyatakan selesai membaca buku ke dua Catching Fire dan Buku Ke tiga Mockingjay dari The Hunger Games Trilogy :D
Cerita Collins sangat memukau, tokoh-tokohnya,setting tempatnya, jalan ceritanya penuh kejutan....
Buat yang penasaran ceritanya atau segala macam tentang hunger games, cekidot di situs The Hunger Games Indonesia http://hungergamesina.wordpress.com/
|
Can't wait that day |
|
Books Review (Part I)
(sumber http://hungergamesina.wordpress.com/)
"Dua puluh empat peserta. Hanya satu pemenang yang selamat.”
The Hunger Games merupakan novel karya
Suzanne Collins yang diluncurkan pada tanggal 14 September 2008 di Amerika (bulan Oktober 2009 di Indonesia oleh
Gramedia Pustaka Utama) dan menjadi buku Best Seller disana.
The Hunger Games mengambil setting di
masa depan ketika Amerika Utara hancur dan terbentuklah satu wilayah
baru yang bernama Panem. Panem merupakan wilayah yang terdiri dari 12
distrik miskin dan dipimpin oleh pemerintahan yang kaya namun serakah
dan bengis , yaitu Capitol.
Tiap tahunnya, Capitol menggelar event
meriah yang dinamakan Hunger Games. Hunger Games merupakan permainan
yang diusung oleh Capitol untuk mengingatkan para penduduk distrik bahwa
tidak ada satupun yang bisa memberontak dan mengalahkan Capitol.
Setiap distrik akan mengorbankan 2 anak
(laki-laki dan perempuan) yang berusia 12-18 tahun dan nantinya akan
dibawa ke Capitol untuk dilatih, dan akhirnya ditaruh di satu arena yang
memaksa mereka untuk membunuh satu sama lain. Peserta yang terakhir
bertahan, maka akan dijadikan sebagai pemenang, dan dia beserta
distriknya akan mendapatkan persediaan makanan selama setahun.
The Hunger Games bergenre Science Fiction dan memakai sudut pandang pertama, yaitu sudut pandang sang tokoh utama, Katniss Everdeen.
Pembaca akan dibawa langsung kedalam pikiran dan emosi Katniss saat ia
menempuh pengalamannya menjadi salah satu penduduk distrik yang terpilih
menjadi peserta The Hunger Games.
Yang menarik dalam buku The Hunger Games
ini ialah bagaimana sang penulis mampu memasukkan berbagai bidang
kehidupan, seperti sosial, politik, kemanusiaan, dan ekonomi kedalam
cerita fiksi yang karakternya kebanyakan remaja.
Happy Reading.....